Posts

Showing posts from June, 2021

Si pangeran

Kalian mau tau? Haha. Ga usah lah.  Dia bukan manusia sempurna.  Kalau dicari kurangnya pasti ada.  Hanya saja , untuk apa? Klo soal baiknya , entahlah.  Dia baik. Dan aku mau hidup dengannya.  Dengan segala kekurangannya, selama ia masih mau introspeksi , dan memperbaiki. Selama ia mau membersamaiku dengan segala ketidaksempurnaanku, dan membantuku memperbaiki kekuranganku.  Aku mau membersamainya selama kita satu visi "kita adalah manusia manusia yg berusaha, tak pernah henti"  Ya. Aku akan belajar lebih lagi. Untuk jadi lebih baik lagi. Semoga ia juga. 

Sebuah Dongeng

  Aku pikir kemarin aku beruntung sekali. Rakyat jelata yg ga sengaja ditemukan seorang 'pangeran'. Istimewa. Bahagia sekali. Hingga sampai d suatu titik aku mencintainya. Sayang, karna terlalu spesial sekalipun ga pake telor (astagfirullah, aku. Plis serius) Engga, ini beneran. Rasanya terlalu spesial untuk gelandangan sepertiku, akhirnya aku tak tau bagaimana memperlakukan dia. Aku jelek. Ga kaya. Ga ada yg bisa dibanggain. Yah u know lah. Rakyat jelata kek mana. Aku pikir, cara terbaik membalasnya dengan tetap menjaganya untuk tidak dekat dekat dgnku. Agar dia tetap jadi org baik. Tetap jadi berlian. Ga ketularan ak yg menjijikan. Kadang aku berharap, kamu paham apa yg aku maksud. Meski kadang antara apa yg aku katakan, dan tujuan maksudku, jaraknya sering jauh. Ak hanya tak tau apa yg ingin ak katakan. Kepala dan hati ga satu arah. Meski disisi lain, ak ga mau kehilangan. Ya. Ini kesalahan. Penyesalan paling besar seumur hidup. Entahlah. Kultusan. Ya. ak menyianyiakan

H8 myself.

 Ibu, hari ini ada org baik yg aku sakiti hatinya. Aku sia siakan keberadaannya. Aku mencintainya, tapi karna kebodohanku atas cinta itu sendiri, aku melukainya.  Dan, segala yg sudah hancur, tak kan pernah bisa kembali cantik.  Iya , bu. Aku menghancurkannya. Aku tak bisa mengembalikannya.  Ibu, aku harus bagaimana? Aku tak ingin kehilangannya.  Ibu, aku membenci diriku sendiri atas laku tanganku yg tak bisa ak kendalikan ini.  Ibu, rasanya sekarang semua terasa salah. Aku harus bagaimana? Aku tak bisa mengembalikannya. Aku tak bisa memperbaikinya. Aku mencintainya. Dan ak tak mau terus terusan menyakitinya.  Ibu aku harus bagaimana? (Jika ibuku baca ini, ibuku yg lebih pantas marah , karna lebih banyak lagi pisau yg aku sematkan ditubuhnya. ) Aku pandai sekali melukai ya? Kenapa ak lahir? Kenapa aku seburuk ini? Dan bagaimana ak bisa tidak membenci diriku jika slama ini yg ak lakukan hanya melempar pisau, melukai smw org? Ibu bolehkah ak berhenti jdi manusia ? Boleh aku hilang ? Karn