Sebuah Dongeng

 Aku pikir kemarin aku beruntung sekali. Rakyat jelata yg ga sengaja ditemukan seorang 'pangeran'. Istimewa. Bahagia sekali. Hingga sampai d suatu titik aku mencintainya.

Sayang, karna terlalu spesial sekalipun ga pake telor (astagfirullah, aku. Plis serius)

Engga, ini beneran. Rasanya terlalu spesial untuk gelandangan sepertiku, akhirnya aku tak tau bagaimana memperlakukan dia.

Aku jelek. Ga kaya. Ga ada yg bisa dibanggain. Yah u know lah. Rakyat jelata kek mana.

Aku pikir, cara terbaik membalasnya dengan tetap menjaganya untuk tidak dekat dekat dgnku. Agar dia tetap jadi org baik. Tetap jadi berlian. Ga ketularan ak yg menjijikan.

Kadang aku berharap, kamu paham apa yg aku maksud. Meski kadang antara apa yg aku katakan, dan tujuan maksudku, jaraknya sering jauh. Ak hanya tak tau apa yg ingin ak katakan. Kepala dan hati ga satu arah.

Meski disisi lain, ak ga mau kehilangan. Ya. Ini kesalahan. Penyesalan paling besar seumur hidup. Entahlah. Kultusan.

Ya. ak menyianyiakannya. Atau mungkin sebenarnya ak menyadarkahnnya? Karna sepertinya dy hanya kelilipan, mangkanya ga tau klo selama ini ak hanya seorang gelandangan kumuh.

Ya sudah. Kyknya emg harus sadar diri sih. Ga pantas dimiliki.

Im just hope, apapun pilihan yg dia pilih. Semoga Allah selalu kasih petunjuk terbaik. Tidak lagi tersesat. Tidak lagi kelilipan. Selalu diberi yg terbaik. Selalu. Selalu.

Ya, aku mengharapkannya kembali, aku berharap keadaanku sudah mendingan, ga sekumuh itu, aku ingin masa depan cerah, punya hati yg cantik, wanita yg baik, dan mungkin kaya.
Jika tidak datang, ya sudah. Entah bagaimana. Aku tidak ingin memikirkan kemungkinan itu. Sekalipun itu hal paling rasional saat ini.

Dan jika ia datang lagi, kuharap bukan karna tatapan iba, bukan untuk menyakiti, atau bukan untuk kelilipan kedua kalinya. Tapi benar benar menerimaku apa adanya aku. Ya. Meski sekarang rasanya semua tinggal mimpi tanpa harapan akan terwujud.

(Tombol send susah sekali ditekan. menyebalkan)

Comments

Popular posts from this blog

Kamu lagi aku capek cerita soal kamu

H8 myself.

Si pangeran